Mesir adalah salah satu negara Islam yg kerap mengejar gay. Bahkan tipuan pun dihalalkan seperti menerjunkan polisi di forum gay yg berpura2 nyamar jadi gay agar lebih mudah menangkap gay. Gay akan dipenjara dan dicambuk dengan alasan religi: gay itu dosa! Tapi negara homofobik itu berencana akan melegalkan UU Necrophilia!!! Kalo lolos, suami akan punyak hak legal untuk BERHUBUNGAN SEKS dengan MAYAT ISTRI!!! Ada batas waktu, mayat gak boleh lebih dari 6 jam setelah kematian! Alasannya? Sebagai seks selamat tinggal. Hebohnya lagi, RUU ini diusulkan dari parlemen yg didominasi MUSLIM.

Controversial: The 'farewell intercourse' law is part of a raft of measures being introduced by the Islamist-dominated parliament

DPR Mesir: "Gay seks, haram! Mayat seks, halal!"

Tentu tak semua Muslim Mesir setuju dng UU gila ini. Konsul Nasional Mesir Untuk Wanita (NCW) berdemo menentang pengesahan UU Necrophilia. Kaum hawa menuduh UU ini malah semakin menginjak2 harkat wanita yg memang sudah rendah di Timur Tengah. Ketua NCW - Dr Mervat al-Talawi - menulisi jubir Dewan Rakyat Mesir - Dr Saad al-Katatni - agar RUU ini jangan sampai disahkan. Kasus menjadi lebih heboh saat jurnalis Amro Abdul Samea melaporkan di koran al-Ahram bahwa RUU itu justru dibuat berdasarkan hukum AGAMA!!! Yg artinya, dari sisi agama, menyetubuhi mayat istri tidak haram!!! Maka dari itu, RUU itu dirancang!

Outrage: Egyptian husbands could soon have sex with their dead wives if a new law is approved (file picture)

"Loe pade dah gila? Emang kami binatang? Masih hidup, dipakai pria, Sudah mati, tetap saja dipakai pria."

RUU Necrophilia ini lahir ketika imam Muslim asal Moroko bernama Zamzami Abdul Bari menyatakan bahwa pernikahan itu tetap sah bahkan setelah kematian. Dia juga bilang wanita boleh menyetubuhi MAYAT SUAMI - dilaporkan alarabiya.net. Pernyataan Zamzami inilah yg menginspirasi anggota DPR Mesir untuk merancang RUU Necrophilia.

Penyiar berita Jaber al-Qarmouty dengan berani mengejek RUU ini dengan melabelinya sebagai RUU Seks Selamat Tinggal. Dia berkata: "Ini masalah serius loh! Bisakah parlemen kita mendiskusi RUU macam begini? Apakah Abdul Samea melihat dengan mata kepala sendiri pesan yg dikirim Talawi ke Katatni? Ini sungguh tak bisa dipercaya! Bencana namanya kalau suami sampai diberi hak menyetubuhi mayat istri! Apakah gaya hidup Islami sudah berubah begini parah? Benarkah RUU ini nyata? Benarkah ada anggota parlemen Mesir yg memikirkan pengesahkan RUU ini?"

Meski berita RUU necrophile menghebohkan seluruh penjuru Msir (dan dunia) dan dikabarkan di semua media massa Mesir, ada pihak yg menyebut RUU gila itu fiktif dan merupakan fitnah yg dilemparkan wartawan simpatisan mantan presiden Hosni Mubarak yg ingin menciptakan suasana rusuh di Mesir. Jadi mana yg benar nih? Isu atau kenyataan? Kita tunggu saja. Yang pasti, banyak orang Mesir berdemo menentang pengesahan RUU gila itu....

The parliamentary attacks on women’s rights has drawn great criticism from women’s organizations in Egypt. (File photo)

Pendemo: "Wanita bukan binatang! Tolak RUU Necrophilia!"

TRIVIA
********
Pernikahan mayat bukan hal baru di negara2 pembenci gay. Di mana gay ditindas, pernikahan dengan mayat (asal heteroseks) itu halal!!! Presiden Perancis - Sarkozy - yg ngotot pernikahan gay itu haram secara Kristiani sudah berkali2 memberikan restu langsung pada beberapa janda yg mohon izin negara menikahi almarhum tunangan mereka. Di China dan negara2 Indo China, jika salah satu pasangan mati sebelum nikah, diperbolehkan menikah (disebut Pernikahan Arwah). Isu ini diangkat dalam novel Chiung Yao berjudul Suami Hantu (atau Misteri Perkawinan).