Waria Indonesia jadi tema dokumenter berjudul Tales of the Waria. Film ini dibesut sutradara Kathy Huang dan diputar di berbagai film festival. Film ini menggambarkan kehidupan kaum waria apa adanya, lengkap dng sisi lucu dan juga sedih. Banyak orang bule tertarik menonton film ini berhubung Indonesia dikenal sebagai negara Muslim di negara2 barat. Dan bukan rahasia lagi kalo negara2 Muslim itu pasti benci gay, lesbian, biseks, transgender. Jadi saat mereka dengar, ada kaum transgender bernama waria di Indonesia, mereka penasaran.

Waria Indonesia go international!

Disebutkan Indonesia sudah sangat toleran pada kaum waria bahkan sebelum Islam tiba di tanah air! Banyak pria berpakaian wanita melayani para anggota kerajaan. Disebutkan pula, hingga saat ini waria masih dihormati gara2 itu (kok aku yg tinggal di Indonesia gak tau sih?).

Film ini mengikuti kisah waria bernama asli Firman. Firman dipaksa orangtuanya untuk bertobat dan dia mengikuti. Firman menikahi wanita dan punya 2 anak. Juga ada kisah waria tua bernama Mami Ria yg pernah jadi simpanan seorang POLISI beristri selama 18 tahun. Meski Ria ikhlas menjalani operasi kelamin demi sang polisi, dia tetap dicampakkan.

Waria2 ini mengaku mereka sama saja dengan kaum wanita Indonesia. Mereka sama2 bekerja, mengemudi, juga menghormati Muhammad! "Para waria berdoa di mesjid, ikut puasa Ramadan, juga punya hubungan baik dengan imam mesjid."

Dokumenter ini juga menyebut bahwa para waria Indonesia sudah terasimilasi dan diterima dengan baik dalam masyarakat Indonesia. Tapi kaum gay Indonesia tetap sembunyi dan memilih menurut pada tekanan masyarakat untuk menikahi lawan jenis.

Kathy Huang bilang bahwa kehidupan waria dan gay Indonesia adalah kebalikan dari kehidupan waria dan gay Amerika. Di Amerika, justru kaum waria-lah yg ditekan dan dihina, tak bisa tampil di muka umum apa adanya. Tapi kaum gay Amerika justru lebih menonjol dan lebh bebas.

Kathy Huang - sutradara AS dalam dokumenter waria Indonesia

Suasana shooting

DILIPUT VICE JUGA
*******************
Waria Indonesia juga diliput VICE (semacam situs berita dan hiburan). Beberapa reporter VICE berkunjung ke Sekolah Senin-Kamis, sebuah sekolah Muslim untuk para waria Jawa. Reporter Hannah Brooks mewawancarai Maryani, kepsek. Hannah juga diajak mengunjungi pemakaman sementara Maryani menceritakan pedihnya menjadi waria Muslim di bumi Indonesia. Hanna juga diajak melihat kehidupan pelacuran sepasang waria. Terakhir, dia diperbolehkan melihat prosedur pembesaran payudara seorang waria. Wawancara diakhiri dengan persembahan lagu dan juga tips cara make-up dari para waria.

http://www.vice.com/the-vice-guide-to-travel/the-warias-part-1

http://www.vice.com/the-vice-guide-to-travel/the-warias-part-2

http://www.vice.com/the-vice-guide-to-travel/the-warias-part-3

Gay Indonesia harus belajar dari para waria. Meski waria itu dipandang tak normal dan melanggar kodrat, mereka lebih jantan dibanding pria gay. Mereka dikecam baik secara religi maupun SAINS (waria masih disebut gangguan jiwa hingga detik ini)! Sementara pria gay Indonesia yg jelas2 lebih jantan secara fisik malah bersembunyi di balik rok istrinya (padahal gay sudah dinyatakan NORMAL secara sains), para waria Indonesia dengan berani menjalani kehidupan mereka apa adanya meskipun sebagian bahkan tak punya kelamin laki2 lagi. Masa gay kalah dari waria? Apakah waria Indonesia memang lebih "jantan" untuk mengakui jati dirinya? Apakah kaum gay Indonesia "banci" semua? Aku salut dengan waria Indonesia!