Hal itu diutarakan oleh T, ibunda korban pada wartawan, di Jakarta, Senin (14/4/2014). "Setelah kejadian, diperiksakan ke dokter. Dan anak saya ternyata terkena herpes. Awalnya dia sempat demam tinggi pada pertengahan Maret, dan dokter memvonisnya terkena penyakit kelamin," ujar T.
Pada T, sang dokter tersebut mengatakan anaknya tidak mungkin begitu saja menderita Herpes, melainkan pasti ada pemicunya. Lebih lanjut T menjelaskan tindak pelecehan seksual yang menimpa anaknya itu diperkirakan terjadi pada Februari hingga Maret.
Pasalnya dalam kurun waktu itu, sang anak mulai berperilaku aneh, seperti korban kerap mengompol, berteriak serta mengigau ketika tidur. Sampai pada Maret, sang anak mengalami perubahan sikap yang signifikan, yaitu tidak mau tidur sendirian, dan selalu marah.
"Puncaknya anak saya tidak mau sekolah. Pada 20 Maret 2014, saya menemukan ada memar bulat di perut sebelah kanan bekas pukulan gagang sapu. Tapi awalnya anak saya bilang hanya terbentur. Lalu 21 Maret 2014, dia mengaku," ujar T.
Pada T, anaknya bercerita kerap dipukuli sebelum dilecehkan di toilet. Dan anaknya mengaku dipaksa oleh seorang wanita dan seorang pria. "Anak saya disuruh diam selama pelecehan seksual di kamar mandi. Pas ditanya oleh psikolog, anak saya mengaku pelakunya memakai baju biru," kata T.
Dan di sekolah tersebut, yang memakai baju biru hanya cleaning service dan tukang kebun. Usai melaporkan kejadian itu ke polisi pada 24 Maret 2014, pelaku bernama Agus dan Afriska berhasil ditangkap.
Awalnya mereka tidak mengaku, tapi beberapa hari kemudian Agus mengakui perbuatannya dan meminta Firjiawan untuk ditangkap juga karena melakukan hal yang sama. Pelaku Afriska (wanita) tidak mengakui perbuatannya dan akhirnya dibebaskan karena tidak cukup bukti. Lalu penyidik melakukan pengembangan dan menangkap dua pelaku lainnya yaitu Zainal dan Anwar.
"Anak saya digilir, dan anak saya bilang masih ada pelaku lainnya," kata T.
KOMENTAR
**************
Lagi2 ada berita heboh seputar pedofilia di Indonesia. Lucunya, hanya gara2 pedofil itu lebih suka sesama jenis, berita ini digembar-gemborkan. Bahkan hujatan anti sodomi disuarakan masyarakat seperti yang terjadi di Metro TV Selasa malam (15 April - lewat telepon) bahwa pelaku sodomi tidak boleh dibiarkan hidup di muka bumi. Masyarakat Indonesia seperti menderita HILANG INGATAN tahap akut setiap kali mendengar berita pedofil. Saat pria dewasa memerkosa perempuan bawah umur, hal itu dicap BIASA. Tapi saat pria dewasa memerkosa laki-laki bawah umur, heboh pangkat seratus. Bahkan nama pelaku diabadikan dalam ingatan seperti kasus Robo Gedek. Sebagai gay, saya menghujat kelakuan pelaku! Saya juga setuju kalo mereka dihukum seberat2nya! Tapi saya tidak terima kalo kaum gay dihujat gara2 masalah ini.
PEDOFILIA
*************
Pedofilia adalah orang dewasa yg memiliki hasrat seksual pada anak bawah umur. Definisi bawah umur adalah mereka yg berumur di bawah 18th. Pedofilia itu bukan murni fenomena gay karena justru banyak sekali kasus PEDOFIL HETEROSEKS. Jika kamu meng-google berita berbahasa Indonesia, akan muncul banyak berita pria dewasa memerkosa perempuan bawah umur:
* Perempuan (15) diperkosa kakak laki-laki kandung (20)
* Perempuan (13) diperkosa empat pemuda
* Perempuan (14) diperkosa LIMA BELAS pria sampai vagina MEMBUSUK !!!
* Perempuan India (12) diperkosa tetangga lalu bakar diri
* Perempuan (11) - anak SD kelas 6 - DIHAMILI !!!
* BAYI perempuan (5 bulan) diperkosa profesor
* Perempuan India (5) diperkosa 2 pemuda
Daftar ini tidak ada habisnya! Silahkan google sendiri dengan kata kunci "anak perempuan bawah umur diperkosa". Kalo katakunci bahasa Inggris, keluar hasil lebih beragam lagi! Hanya orang buta fakta saja yg menuduh pedofilia hanya terjadi di kalangan gay! Nampaknya pedofil heteroseks malah lebih banyak! Berdasarkan fakta ini, saya bisa saja menghujat vaginal seks (sama seperti penelpon homofobik di Metro TV menghujat sodomi)...
Anak TK Diperkosa, Gay Dihujat ???
Views:
0 komentar:
Posting Komentar