Monumen ateis di Florida |
1. Ateis intelektual
Ini kaum terbesar. Ateis intelektual giat mendidik diri mereka secara ilmiah. Mereka yakin, kebenaran yg hakiki bukan terletak pada ajaran supernatural yg sudah berusia ribuan tahun, melainkan pada fakta.
2. Ateis aktivis
Ateis tipe ini pro-aktif dalam komunitas, biasanya melibatkan isu ketidakadilan yg disebabkan agama. Misal, hasutan bahwa kaum/ras tertentu itu dosa dan harus dibasmi.
3. Ateis Pencari
Ateis tipe ini adalah ateis yg santai dan terbuka. Ateis tipe ini berpikiran terbuka terhadap ajaran agama.
4. Anti-Theist
Sama seperti kasus segelintir umat beragama fanatik yg menghalalkan kekerasan, ateis pun ada kaum semacam itu. Anti-Theist termasuk kaum ekstrim karena mereka lantang menghujat agama. Menurut mereka, agama adalah sesuatu yg sangat merusak masyarakat (karena doktrin bahwa kaum ini-itu berdosa). Anti-Theist juga menyimpan dendam/kemarahan yg sangat besar terhadap agama.
5. Non-Theist
Kaum ateis tipe ini adalah kaum yg paling pasif. Mereka tidak percaya tuhan/agama tapi mereka tak mau ikut campur dalam urusan protes. Mereka cuma ingin hidup tenang tanpa diganggu orang beragama dan kaum ateis lain yg lebih aktif.
6. Ateis Ritual
Kaum ateis ini tidak percaya pada agama mainstream tapi mereka giat melakukan ritual non agama seperti upacara, meditasi, yoga, tradisi liburan. Kaum Yahudi Amerika secara mengejutkan masuk ke dalam kategori ini.
Lantas, apa penyebab orang menjadi ateis??? Para peneliti berkata penyebabnya adalah EDUKASI! Semakin tinggi pendidikan seseorang, dia akan semakin kritis terhadap realita dan fakta. Sikap kritis itu yg membuatnya mempertanyakan doktrin agama yg terasa diskriminatif/ salah. Banyak murid kuliah diwawancara. Rata2 mengaku masih sebagai Kristen taat dalam tahun kuliah pertama. Tahun kedua, mereka berubah agnostik (setengah ateis). Saat tamat, mereka membuang agamanya.
Bahkan di era modern, kesimpulan itu juga terbukti kembali. Tengoklah negara2 yg berpendidikan rendah dan penuh kemiskinan/perang, macam Afrika, Timur Tengah, bahkan Indonesia. Dan bandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat yg sering dihujat sebagai negara maksiat dan negara yg tidak bertuhan.
Para peneliti berharap hasil temuan mereka bisa menjembatani antara kaum ateis dan kaum beragama, sekaligus menghapus hasutan bahwa semua ateis ingin menghancurkan agama dalam kobaran amarah. Mereka berkata kebaikan bukan berasal dari agama, melainkan dari pribadi sendiri. Kesimpulan itu seakan menyetujui omongan Paus Francis yg sempat menghebohkan dunia Katolik saat dia berkata ateis juga bisa masuk surga asal dia baik.
Tidak Semua Ateis Itu Sama!
Views:
203379
Category:
agama
0 komentar:
Posting Komentar