Penyakit mayoritas kaum beragama adalah SOK SUCI. Mereka merasa dirinya pantas hidup, sedangkan kaum gay dan kaum lain pantas mati. Hal itu dibuktikan dengan maraknya komen2 anti-gay yg hobi ditebar mereka yg mengaku berTuhan. Mulai dari ejekan/lelucon, makian kasar, ceramah agama, hujatan, bahkan ancaman hukuman mati!

Dalam agama Kristen/Katolik mainstream, gay dan/atau gay seks masih dosa (beda aliran, beda doktrin). Tak mau dituduh agama bodoh dan buta sains, Katolik merevisi doktrinnya bahwa gay itu terlahir (jadi bukan dosa) seperti yg dibuktikan dunia sains. Tapi karena terikat ajaran Yahweh, Katolik tetap ngotot gay seks itu dosa maha berat.

Paus kemarin - Paus Nazi Benedict - memang paling hobi ikut campur urusan negara2 lain dengan memaksa mereka membatalkan UU Gay. Paus Nazi juga hobi mendaur-ulang pesan anti-gay dalam pidato Natal. Dia juga suka mengatai gay seperti pembawa kepunahan, bukan manusia seutuhnya, dll. Jadi, tak heran, banyak gay membenci Paus Nazi (termasuk saya).

Paus Francis: "Kita tak berhak hakimi gay!"

Paus Francis/Fransiskus boleh jadi merupakan Paus paling kontroversial karena keterbukaannya. Secara iman, dia memang tidak setuju pada homoseks, sesuai sabda Yahweh. Tapi sebagai manusia, dia tidak terobsesi mencaci maki gay seperti Paus Nazi. Sebelum jadi Paus, Francis tercatat pernah mencuci kaki pengidap AIDS! Setelah jadi Paus, dia tercatat pernah berkata ATEIS BISA MASUK SURGA, asal dia baik! Kini dia mengaku tak pantas menghakimi gay!!!

Paus Francis baru saja pulang dari Rio de Jainero dalam rangka Hari Pemuda Sedunia. Di sana, Paus juga memberkati bendera Olimpiade dan memimpin misa akbar di pantai Copacabana yg dihadiri 3 juta pengikut Katolik! Dalam penerbangan pulang, Francis diwawancara, perihal lobbi gay di Vatican.

Belakangan ini memang santer beredar gosip bahwa Vatican kini dikuasai kaum homoseksual. Dan itulah alasan kenapa Paus Nazi mundur krn dia muak dan jijik. Francis pun sempat membenarkan gosip itu. Jadi, wajar kalo wartawan menanyai pendapatnya soal bawahannya yg ternyata merupakan kaum homoseksual (meski berpuasa seks). Dengan bijak, Francis menjawab, "Saya tidak berhak menghakimi kaum gay yang ingin mencari Tuhan. Kita tidak berhak memarginalisasi orang"

Dengan kata lain, pastor gay diterima masuk dalam jajaran Katolik. Tapi Katolik masih mengharamkan wanita masuk dengan alasan Yesus tidak pernah menerima murid2 wanita dan tradisi itu tetap dipertahankan hingga detik ini.