Baru kali ini, buku porno bisa merajai tangga perbukuan. Trilogi Fifty Shades menjadi buku bacaan wajib bagi semua kaum Hawa krn dianggap isinya memerdekakan kaum wanita (meski buku itu menggambarkan wanita jadi budak seks pria). Kini, para penerbit berlomba-lomba menerbitkan buku tandingan untuk meraup uang, mumpung para wanita masih gila bacaan porno BDSM.

Trendsetter: EL James's Fifty Shades trilogy proved to be a runaway success

Gara2 EL James, genre erotika kini digemari semua kaum wanita

Sebelum Fifty Shades, ada buku porno BDSM berjudul Lace tapi tidak berhasil heboh. Kini buku itu dicetak ulang demi mendompleng kesuksesan genre ini. Lalu ada seri baru yg jelas2 mencontek, dinamai Twelve Shades of Surrender. Bahkan ada buku versi KRISTEN berjudul Forbidden yg bercerita soal kisah hidup raja Daud yg penuh perzinahan bersama 7 istrinya.

Bonkbuster bandwagon: Mills & Boon are making the most of the trend for mummy porn with the launch of eBook series 12 Shades Of Surrender

Buku yg mendompleng Fifty Shades

Wanita seluruh dunia nampaknya haus akan pornografi. Tapi berbeda dengan pornografi untuk pria, pornografi wanita memuat erotisme di tingkat emosi, sedangkan pornografi pria hanya berfokus pada ejakulasi dan ogasme.

Saat diwawancarai koran Daily Mail UK, penulis Victoria Fox berujar, "Haleluyah! Erotisme sudah kembali digemari. Yang penting, wanita menyukainya. Mereka haus akan fantasi seks dan ingin kabur dari dunia mereka yg membosankan. Aku yakin, wanita tidak takut pada seks dan mau merasakan romantisme di tingkat baru." Victoria siap menggebrak dengan buku prononya berjudul Temptation Islan - Pulau Godaan.

Penulis erotika lainnya GP Taylor siap meluncurkan kisah seks Alkitab berjudul Forbidden. Dia mengangkat kisah hidup seks raja Daud dengan sejujur-jujurnya, yanga rtinya bakal ada seks, pembunuhan, perzinahan, dan konsekuensi. Forbidden diakui sebagai buku yg penuh adegan seks.

Apakah genre erotika wanita juga melanda Indonesia? Entahlah. Kita tunggu saja perkembangannya.