Kalo di Indonesia, nampaknya tenaga medis bebas mengatai gay sebagai kaum pengidap penyimpangan. Conothnya saja kasus Ryan Jombang saat banyak psikolog masuk tv dan tanpa malu melabeli gay sebagai penyimpangan atau preferensi. Atau kasus nyata di Yahoo Indonesia, yg saya alami, saat seorang dokter bilang gay itu tidak normal MESKI fakta ilmiah menunjuk gay itu normal! Kebodohan bukan hak paten para psikolog/psikiater/dokter Indonesia.

David Camára is suing a doctor for allegedly talling him being gay was 'unnatural'.

David: "Saya dikatai penyakitan oleh dokter hanya krn aku GAY!"

Spanyol adalah negara Katolik yg dulu punya sejarah MEMBAKAR GAY dalam nama Yesus semasa Inkuisisi Spanyol (sejarah berdarah itu TIDAK PERNAH diajarkan di sekolah2 Kristen!). Kini, Spanyol sudah melegalkan pernikahan gay tapi tidak semua tenaga medis di sana terima.

David Camara (25) menuntut dokternya setelah dia diagnosa MENGIDAP PENYAKIT GAY. Mulanya, David berobat karena keluhan muntah, tak nafsu makan, dan sial terus. Dokter yg membuka praktek di kota Jaen menuduh bahwa David itu PENYAKITAN karena dia GAY. Si dokter bilang, kaum gay memang penuh berbagai penyakit.

"Dokter memaksaku mengerti bahwa saya tidak normal!" protes David pada harian El Diario. "Dokter juga bilang saya TERLALU MASKULIN untuk menjadi gay. Dia terus bilang bahwa homoseks itu bisa diobati. Saya lalu bilang bahwa dia tidak profesional!"

Sang dokter yg bervagina itu tidak terima protes David dan menyuruhnya mencari dokter lain. David kini MENUNTUT dokter bodoh itu ke meja hijau atas tuduhan MALPRAKTEK! Kenapa malpraktek? Karena gay memang BUKAN PENYAKIT!!! Kalo bukan malparaktek, apa namanya???

Secara mengejutkan, DepKes lokal mendukung dokter bodoh itu dan menuduh David mengarang-ngarang. Menurut versi mereka, si dokter tidak pernah bilang homoseks itu penyakit. Organisasi gay Arco iris Federation tentu lebih mendukung David dan menuntut diadakan investigasi.