Jumat, 31 Agustus 2012

Seorang transgender asal Indonesia bernama Tiara Tiar Bahtiar baru saja meliris buku anekdot puisi dan foto seputar transgender Indonesia berjudul Namaku Bukan Waria. Buku yg ditulis bersama Rizal Rais (penulis puisi) itu mengupas tentang orang Bugis. Tidak banyak orang Indonesia yg tahu bahwa orang Bugis secara tradisional percaya ada LIMA GENDER! 
Tiar: "Jangan panggil aku waria. Aku ini MANUSIA."
Menjadi wanita itu sulit, apalagi menjadi transgender. Lebih sulit lagi menjadi wanita transgender di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia. Beda dengan Aceh yg tak segan mencambuk bahkan MEMBUNUH secara legal kaum yg dianggap "menyimpang", di Sulawesi Selatan, kaum transgender malah DIHORMATI dalam jenjang masyarakat! Di SulSel, Tiar adalah wakil ketua Komunitas Transgender Sulawesi Selatan dan Timur Indonesia.


Saat diwawancarai oleh wartawan situs gay Asia: Fridae, Tiar dengan bangga berkata sukunya adalah suku pelaut yg berlayar dari Sumatra sampai Australia; dan pendiri kerajaan Luwu dan Bone. Tar berkata orang Bugis memeluk Islam sejak awal TAPI mereka TIDAK TERHASUT sesama umat yg ngotot gay/transgender itu dosa berat. Orang Bugis bisa memisahkan antara menyembah Tuhan dan menghormati hak asasi manusia lain (meski dia itu seorang transgender). Hal itu disebabkan oleh kepercayaan pra-Islam yg dianut Bugis bahwa manusia ada 5 gender:
* Oroane - pria maskulin
* Makkunrai - wanita feminim
* Calabai - pria kemayu
* Calalai - wanita tomboy
* Bissu - transgender SUCI

Dalam sejarah, bissu melayani raja2 Bugis sebagai bodyguard and pelindung. Kisah epik para transgender Bugis terekam dalam La Galigo (kisah epik terpanjang sedunia!). Bissu disebutkan punya kemampuan magis untuk menyembuhkan penyakit, memanggil hujan, dan juag kebal. Bissu bisa menusuk kulitnya sendir dengan pisau untuk menunjukkan badannya kebal senjata. Karena inilah, transgender dihormati orang Bugis hingga detik ini. Meski demikian, tetap saja ada orang yg terhasut agama lalu seenaknya mengutuk & menghina Tiar.
Muslim women marching against homosexuality in Indonesia
Demo macam gini gak ada di SulSel! Otak orang Bugis lebih terbuka daripada org Indonesia lainnya
Tiar mengaku religius. Dia bisa berdamai dengan Tuhan sambil menerima jati dirinya sebagai transgender. Di SulSel, posisi Tiar lumayan bergengsi karena dia didukung pemerintah lokal untuk menjalankan misinya mengedukasi masyarakat soal gay lesbian transgender. Tiar pun tetap menjalani pelatihan menjadi bissu, sesuai adat tradisi suku Bugis.

Wawancara lengkap dengan Tiar (dalam bahasa Inggris) bisa dibaca di situs Fridae: http://fridae.asia/newsfeatures/2012/08/31/11894.my-name-is-not-waria-tiara-tiar-bahtiar Sedangkan buku Namaku Bukan Waria - Panggil Aku Manusia sudah diterbitkan oleh Digna Pustaka dalam bahasa Indonesia tentunya. Tiar bisa dihubungi di attiara.ygc@gmail.com


KOMENTAR
***************
Meski sains bisa menganggap transgender itu penyakit (krn menyangkali fisik mereka), aku sangat salut dng transgender. Beda dengan gay, transgender tak bisa menutupi sisinya. Mereka lebih rentan dihina, dihujat, bahkan dipukuli kalo lagi sial. Tapi mereka tetap menerima dirinya. Bandingkan dengan pria gay. Mentang2 masih terlihat macho, lantas buru2 bersembunyi di balik rok wanita dan selalu lebay berteriak2 minta "obat penyembuh" gay. Masa pria gay kalah JANTAN dibanding kaum transgender??? Malu donk!

Tunjukkan KEJANTANAN kalian, wahai kaum gay Indonesia! Lindungi wanita, bukannya malah MENIPU dan MEMPERALAT wanita demi menutupi ke-gay-an kamu sendiri! Wanita adalah teman, bukan topeng! Jangan mau kalah dengan transgender!

"Namaku Bukan Waria"

  • Uploaded by: Video Gay
  • Views:
  • Category: ,
  • Share

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright © Download Video Bokep Gay | Designed by Video Bokep Gay