Jika di Indonesia, heboh dengan film bertema gay Arisan, maka di China heboh dengan film Lan Yu. Film besutan sutradara Stanley Kwan ini semakin heboh karena dibuat berdasarkan novel erotis gay yg diedarkan online. Film ini juga di-shoot tanpa izin resmi pemerintah China. Pertama, ini film gay dan China itu masih homofobia. Kedua, kisah dalam film ini terjadi bertepatan dengan pembantaian para mahasiswa di Tian An Men. Film ini sangat mengharubiru dan wajib tonton! Bahkan sempat masuk festival film Cannes di th 2001.

Film gay China yg menguras airmata

Lan Yu (diperankan Liu Ye) adalah murid jurusan arsitek yg sedang butuh uang. Demi mendapat keuntungan finansial, dia menjual diri. Salah satu kliennya adalah pria businessman bernama Cheng Handong (diperankan Hu Jun). Meski motif awal Lan Yu adalah uang, tapi lama2 dia jatuh cinta. Lan Yu juga merasa Handong mencintainya. 

Handong - sukses, kaya, ganteng, dan GAY - sayang dia in-denial

Tapi Handong sendiri termasuk gay-in-denial karena dia tak berencana hidup gay. Handong bahkan sudah punya calon istri. Takut dengan cinta membara pada sesama pria di dalam dirinya, Handong mengalihkan cintanya dengan hadiah2 mahal untuk Lan Yu krn Lan Yu toh sebenarnya gigolo dan gigolo itu mengejar uang. Tapi caranya tak berhasil krn dia tetap saja suka Lan Yu lebih dari yg dia rencanakan. Handong bahkan sampai menikahi girlfriendnya demi menjalani "hidup normal".  

Handong rela jadi gay di ranjang tp tak rela jadi gay di depan masyarakat

Lan Yu harus menderita batin mengejar cinta seorang gay-in-denial

 Tapi cinta tak bisa diingkari. Cinta itu tulus dan tanpa pandang kelamin. Setelah sekian lama waktu terbuang untuk menyangkali homoseksualitasnya, Handong akhirnya "meminang" Lan Yu menjadi kekasih gay-nya. Bersama mereka hidup penuh kebahgiaan meski kadang2 cekcok. Tapi takdir berkata lain. Mendadak, Lan Yu meninggal dalam kecelakaan. Handong hanya bisa berteriak histeris penuh penyesalan melihat jasad Lan Yu terbujur kaku di ruang mayat. Selain berduka, dia menyesal kenapa sekian lama ketika Lan Yu mengejarnya, dia selalu mendorong Lan Yu pergi hanya krn dia malu ajdi gay. Kini dia sudah siap jadi gay tapi Lan Yu malah berangkat ke alam baka. Sungguh sebuah kisah cinta gay yg sangat menguras air mata... 

Handong: "Aku tak mau kehilangan kamu, Lan Yu."

BEIJING STORY

***************

Beijing Story adalah kisah gay yg menginspirasi film Lan Yu. Novel ini dipublikasi tanpa nama di internet mengingat sensor pemerintah komunis China mengharamkan homoseksualitas. Novel ini menjadi novel wajib kaum gay China dan sangat populer meski diterbitkan diam-diam. 

Berbeda dengan kisah cinta gay yg lebay, novel ini tergolong novel pornografi karena adegan2 seksnya ditulis secara eksplisit. Belum pernah ada novel seerotis ini di China. Penulisnya hanya memakai nama Beijing Comrade. Comrade dalam bahasa Mandarin adalah tongzhi - yg juga merupakan kata slang untuk gay. Gara2 Beijing Story, kini beredar banyak cerita2 gay erotis berbahasa Mandarin yg menggabungkan cinta dan erotisme. 

Novel online ini begitu ngetop sampai2 diterjemahkan juga ke dalam bahasa Inggris. Sayangnya, banyak frase Mandarin menjadi tak amsuk akal saat diterjemahkan mentah2 ke dalam bahasa Inggris. Misalnya frase "hatiku serasa seperti toples rempah2 yg tertumpah". 

FILM YG BISA MENOBATKAN GAY-IN-DENIAL

*********************************************

Semua gay di dunia terlahir mengira dirinya hetero krn tak ada orangtua yg mengajarkan anaknya jadi gay. Belum lagi tekanan agama. Tapi jati diri tak bisa diingkari. Saat umurnya cukup, si gay otomatis akan sadar dirinya berbeda krn gay itu bukan ditularkan melainkan genetik. Sayangnya, banyak gay yg ngotot 'sembuh' bahkan bunuh diri karena stres dirinya gay. Para gay-in-denial ini tak paham betapa pentingnya untuk mengakui jati diri agar bisa menghindari tragedi kehidupan seperti kesedihan tak berujung pada istri yg akan dia nikahi, menurunnya gen gay pada anak-cucunya, juga kemungkinan hilangnya cinta sejati gay. 

Film Lan Yu bisa menguras air mata bagi mereka yg sensitif. Film ini bahkan mampu menobatkan gay-in-denial. Seorang pria gay China bernama Mark langsung bertobat setelah menyaksikan film ini. Dia paham bahwa wanita tak boleh ditipu dan cinta gay tak boleh ditolak. Berkat film ini, Mark kini berani terang2an hidup gay bahkan menikahi bf-nya bernama An An di Shenzen!!!

Film lan Yu juga cocok ditonton para gay Indonesia. Tokoh Cheng Handong benar2 mirip dengan mayoritas gay Indonesia yg munafik - hanya berani berhomoseks di belakang tapi pura2 hetero di depan masyarakat. 

BEIJING STORY VS LELAKI TERINDAH
************************************
Kalo di Indonesia, novel gay yg wajib baca adalah Lelaki Terindah. Dibanding Beijing Story, Lelaki Terindah juga menyorot isu gay yg ngotot 'sembuh'. Bedanya, Lelaki Terindah itu novel resmi yg diterbitkan komersial dan minim adegan erotis. Sedangkan Beijing Story adalah novel gratis yg sarat dengan adegan erotis.

Di dunia maya Indonesia, banyak cerita2 gay. Sayangnya, mayoritas bernada sama, sehingga tak bisa dibedakan. Juga sama lebay-nya. Seolah2 semua novel gay harus mengikuti rumus yg sama. Jarang ada novel gay Indonesia yg berani menggebrak dan berbeda. Yang erotis juga ada tapi biasanya tanpa plot.



TONTON FILM LAN YU
*********************
Sebuah blog meng-upload link film mengharukan ini. Linknya di host di rapidshare dan bisa dibuka di blog Ur PLU http://urplu.wordpress.com/2008/07/29/lan-yu-2001/  Link juga menyertai file .SRT terjemahan untuk subtitel film. Cara termudah menonton film ini dan juga mengaktifkan subtitle secara bersamaan adalah dengan menonton lewat freeware VLC Player tapi pastikan judul film dan subtitle SRT sama. Yang sudah tonton, harap ditulis kesan dan pesannya di kolom komentar. Meski Beijing Story itu vulgar tapi Lan Yu sama sekali tidak vulgar. Adegan seksnya tidak eksplisit dan hanya sebentar saja (sama lah kayak film kaliber Oscar - Titanic, juga ada adegan bugil dan seks). Jadi ini BUKAN film semi-porno gay!!!

 

Lan Yu - Film Gay China Mengharukan

Uploaded by: Video Gay

Views:

Category: China, film gay

Share

Tweet